Selasa, 24 Januari 2017

C.I.N.T.A: Menurut teori cinta segitiga (bagian 2)





Jika membicarakan tentang cinta tidak akan pernah ada akhirnya karena cinta merupakan pengalaman emosional yang paling berharga dan tidak terlupakan bagi kebanyakan orang keberadaan cinta di kehidupan sehari-hari begitu di agungkan dan di tinggikan,sebagaimana halnya dengan apa yang penulis sajikan pada artikel yang telah berlalu sebelumnya yaitu C.I.N.T.A:  Menurut teori cinta segitiga bagian 1 disana penulis berbagi pengertian dan pengetahuan mengenai apa itu cinta menurut pandangan ilmu pengetahuan.


Penulis meyakini bahwa cinta itu sama sekali sulit untuk di defenisikan atau di terjemahkan maupun di jelaskan melalui atau dengan keilmuan karena cakupan tentang cinta sungguh luas maknanya. Pada artikel kali ini penulis akan membagikan kelanjutan dari penyajian sebelumnya dan penulis memiliki keyakinan bahwa artikel kali ini merupakan salah satu yang ditunggu-tunggu oleh pembaca maka dari itu penulis akan langsung pada inti sari,berikut ini adalah sajian dari penulis.



      2. Gairah


Komponen gairah adalah dorongan yang mengarahkan pada suatu emosi yang kuat dalam hubungan cinta,contoh jika dalam hubungan cinta romantis ketertarikan fisik dan seksual mungkin adalah hal yang utama, namun motif-motif lainnya seperti memberi perhatian dan keinginan untuk diberi perhatian,kebutuhan akan penghargaan dan keinginan untuk mendominasi pasangan mungkin juga dapat terlibat.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa gairah adalah hal-hal yang berkaitan dengan seksual tapi setiap bangkitnya aspek psikofisiologis pada seseorang dapat dikatakan sebagai pengalaman gairah,misalnya individu dengan kebutuhan kasih sayang yang tinggi mungkin akan merasakan pengalaman gairah dari orang yang memberikan kasih sayang tersebut.

Gairah adalah ekspresi dari hasrat dan kebutuhan seperti harga harga diri,kasih sayang,dominasi dan kebutuhan seksual,tingkatan dari setiap kebutuhan ini  berbeda-beda pada setiap individu,situasi dan jenis hubungan cinta yang dijalani. Gairah dalam cinta cenderung berinteraksi dengan keintiman bahkan saling menudukung satu sama lain bahkan terkadang gairah itu sendiri dapat dibangkitkan melalui keintiman,gairah adalah hal yang pertama kali muncul dalam suatu hubungan tetapi keintimanlah yang membantu dalam memperkuat hubungan tersebut.



      3. Komitmen





Komponen komitmen merupakan suatu keputusan yang diambil oleh seseorang bahwa dia mencintai orang lain dan secara berkesinambungan akan tetap mempertahankan cinta tersebut, hal ini merupakan komponen kognitif utama dari hubungan cinta beberapa orang berkomitmen untuk mencintai orang lain tanpa adanya pengakuan atas cinta mereka, seringkali komitmen muncul karena adanya pemikiran yang logis.

Oleh sebab itu komponen ini sangat penting untuk melalui masa-masa yang sulit demi mencapai masa yang lebih baik dan komitmen lah yang dapat mempertahankan hubungan cinta disaat hubungan tersebut mengalami masa-masa sulit. Komponen komitmen sendiri mempunyai dua aspek,yaitu jangka pendek dan jangka panjang, aspek jangka pendek adalah keputusan untuk mencintai seseorang sedangkan jangka panjang adalah upaya untuk mempertahankan hubungan cinta tersebut, kedua aspek ini tidak harus dialami secara bersamaan, keputusan untuk mencintai seseorang tidak menentukan munculnya keinginan untuk mempertahankan hubungan.


Komponen komitmen berinteraksi dengan keintiman dan gairah,bagi kebanyakan orang komitmen dihasilkan dari kombinasi keintiman dan gairah peran dari ketiga komponen ini bervariasi jika dalam hubungan jangka pendek khususnya cinta romantis,gairah berperan besar sedangkan keintiman bersifat menengah dan komitmen merupakan komponen yang memiliki peran paling terkecil. Sebaliknya jika dalam hubungan jangka panjang komitmen dan keintiman justru yang berperan besar dan gairah merupakan komponen yang menengah bahkan menurun seiring berjalannya waktu.

Ketiga komponen ini juga berbeda keberadaanya dalam berbagai hubungan cinta,keintiman umumnya dari banyak hubungan cinta dimana jika hubungan yang dimaksud tersebut seperti hubungan dengan orangtua,saudara,kekasih atau teman dekat.

Gairah memiliki peran yang terbatas pada hubungan cinta tertentu khususnya pada cinta romantis sedangkan aspek psikofisiologis yang terdapat pada hubungan yang mengutamakan komitmen sangat kecil,keintiman ada pada bagian menengah pada dalam keterlibatan dengan psikofisiologis.


Berdasarkan hasil analisa dari ketiga komponen tersebut Stanberg mengidentifikasikan ada tujuh bentuk cinta,bentuk-bentuk cinta tersebut adalah sebagai berikut:



Baca juga: C.I.N.T.A: Menurut teori cinta segitiga bagian 1



Bentuk-bentuk cinta



Ø  Menyukai

Bentuk cinta dimana terdapat unsur keintiman tanpa melibatkan gairah ataupun komitmen,umumnya terdapat pada hubungan pertemanan dan persahabatan baik sesama jenis maupun berlainan jenis kelamin,perasaan yang umumnya muncul individu akan merasa dekat,saling terkait dan nyaman dengan orang yang disukai tanpa adanya gairah atau komitmen untuk membentuk hubungan jangka panjang. Terdapat ikatan secara emosional dengan orang tersebut tetapi tidak ada keinginan untuk menghabiskan hidup dengan orang tersebut,ada kemungkinan hubungan pertemanan akan menimbulkan gairah atau komitmen jangka panjang tetapi kebanyakan hubungan pertemanan hanya sebatas perasaan suka.



Ø  Cinta Infatuasi

Bentuk cinta dimana hanya terdapat gairah semata tanpa adanya keintiman maupun komitmen, umumnya terjadi pada cinta pada pandangan pertama yang di dasari pada ketertarikan fisik yang mudah menghilang, jenis cinta ini muncul karena peristiwa terpicunya gairah dan sekresi pada hormon dan adanya ereksi pada organ genital seperti detak jantung meningkat ketika memandang atau melakukan kontak dengan orang yang dijadikan subjek cinta ini. Infatuasi ini muncul dengan sangat cepat namun sangat cepat juga menghilang.



Ø  Cinta Yang Kosong


Bentuk cinta ini memiliki elemen komitmen yang sangat tinggi namun sama sekali tidak terdapat keintiman maupun gairah, contoh nyata umumnya terdapat pada pasangan yang sudah menikah dalam jangka waktu yang lama misalnya pada pasangan usia lanjut, pada masa ini hubungan cinta telah mencapai titik kejenuhan masing-masing telah kehilangan keterkaitan emosional yang biasanya ada pada pasangan intim juga tidak didapati ketertarikan fisik satu sama lain. Pada beberapa pasangan jenis cinta ini sudah berada di tahap akhir dari sebuah hubungan jangka panjang namun pada pasangan tertentu ini merupakan awal dari sebuah hubungan jangka panjang.



Ø  Cinta Romantis

Bentuk cinta yang dimana didalamnya terdapat komponen gairah dan keintiman yang kuat namun cenderung tanpa komitmen,umumnya bisa dilihat pada orang-orang yang berpacaran pada bentuk cinta ini pasangan tersebut tidak hanya saling tertarik secara fisik namun juga secara emosional pada masing-masing individu.



Ø  Cinta Kompaniat/Pertamanan

Jenis hubungan ini adalah hubungan jangka panjang dan sama sekali tidak melibatkan gairah namun memiliki keintiman dan komitmen yang kuat, pada umumnya terdapat pada hubungan pertemanan atau persahabatan dengan komitmen yang kuat baik sesama jenis maupun berlainan jenis sedangkan dalam pernikahan cinta dalam bentuk ini sudah mengalami ketertarikan fisik yang sudah berkurang.




Bersambung.....



Sampai disini sajian penulis pada artikel C.I.N.T.A: Menurut teori cinta segitiga bagian ke 2 kali ini penulis akan merangkum lebih lanjut dan lebih mendalam lagi pada artikel-artikel selanjutnya, semoga kiranya artikel ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan dan pastikan anda tidak tertinggal satu artikel terbaru pun dari penulis,demikianlah sajian ini penulis akhiri.   




Sumber: Makalah Psikologi tentang  ” Bentuk-bentuk cinta berdasarkan Triangular Theory of Love” Karya: Juliana I Saragih S.Psi.2006. Alumnus Fakultas Psikologi dan Tenaga Pengajar di Universitas Sumatera Utara



ARTKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar